![]() |
https://www.schooleducationgateway.eu/en/pub/latest/news/european-national-websites.htm |
Sudah setahun lebih kita dilanda pandemi virus covid-19 ini yang menyebabkan kita tidak boleh keluar dari rumah kecuali untuk urusan penting. Kita juga tidak boleh bertemu orang lain dan jika sedang berada di luar kita diharuskan melakukan social distancing berjarak 6 kaki atau 1,8 meter. Selain itu, sekarang memakai masker saat bepergian keluar dan selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dan memakai hand sanitizer juga merupakan hal yang sangat wajib untuk dilakukan. Semua hal itu dilakukan guna mencegah penularan virus corona semakin meluas dan membuat pandemi ini tak kunjung selesai.
Para pelajar yang bersekolah diharuskan untuk melakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) melalui online. Begitu juga dengan para orang tua yang bekerja, mereka juga diharuskan melakukan WFH (Work From Home) dengan device mereka. Tetapi semua hal itu tidak juga efektif untuk meredakan gejolak virus corona ini yang kian hari kian parah dengan semakin naiknya angka kasus orang yang sudah terkena covid-19 maupun meninggal karenanya. Ini dikarenakan ketidaksadarannya beberapa atau bahkan banyak masyarakat akan betapa bahaya nya virus covid-19 ini. Mereka masih saja tidak mengikuti protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan dengan alasan tidak percaya adanya kehadiran virus covid-19 ini jika mereka belum merasakannya sendiri.
Bahkan sekarang yang lagi viral artis tiktok yang punya follower sebanyak 15.6 juta menggelar pesta ulang tahunnya yang ke-18 tahun. Terlihat di acaranya tersebut ia mengundang banyak temannya dan dengan santainya berswafoto ria tanpa menggunakan masker. Dibandingkan dengan orang kurang mampu yang tidak bisa bekerja untuk menghidupi kebutuhan keluarganya disebabkan pekerjaannya yang hanya bisa dilakukan dengan offline ia malah dengan santainya menggelar pesta yang menyebabkan orang-orang berkerumun.
Selain orang-orang yang tidak sadar diri seperti di atas, ada juga orang yang menolak untuk menerima vaksin covid-19 yang sudah diberikan secara gratis dengan alasan trauma jarum suntik, takut untuk mengalami efek samping, takut meninggal, takut dimasukkan cip, dan berbagai alasan lainnya yang sangat tidak masuk akal yang mayoritas mereka dapatkan setelah membaca berbagai hoaks yang bertebaran disana-sini. Karena berbagai masalah itulah yang membuat pandemi ini tidak ada habisnya dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sudah diberlakukan berkali-kali dan bahkan kali ini diperpanjang sampai tanggal 2 agustus 2021.
Sekolah-sekolah pun belum boleh dibuka dan para siswa/siswi masih terjebak dalam PJJ ini. Pada awal-awal pandemi virus covid-19 jujur saya tidak terlalu mengambil pusing dan tak acuh terhadap perbedaan yang cukup signifikan dalam cara belajar yang beralih dari offline menjadi online. Tetapi seiring bertambahnya waktu saya mulai mengalami berbagai hambatan selama belajar seperti kondisi rumah yang terlalu berisik, tidak adanya teman yang menemani, dan koneksi internet yang tidak stabil membuat saya mulai tidak menyukai belajar secara online dari rumah dan akhirnya mencapai dimana saya sudah sangat jenuh.
![]() |
https://kabarlumajang.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-421912517/8 -tanda-anda-jenuh-dengan-pekerjaannya-kehilangan-minat- bekerja-hingga-mencari-lowongan-kerja-lain?page=3 |
Waktu-waktu yang harusnya saya habiskan dengan berjalan di koridor sekolah bersama teman malah saya habiskan untuk duduk di depan laptop dan memperhatikan slide PPT yang sedang guru share screen. Saya ingin merasakan bagaimana sih rasanya membeli makanan di kantin Labschool saat jam istirahat atau pergi study tour ke Istana Bogor untuk melihat secara langsung bunga Raflessia Arnoldi yang sedang mekar.
Comments
Post a Comment